FAKTOR KAPITAL DALAM PEMBANGUNAN

PENGERTIAN KAPITAL
Kapital atau modal sebagai faktor produksi dalam pembangunan bukanlah kapital dalam bentuk uang tetapi barang-barang modal, yaitu barang-barang yang dihasilkan untuk membantu manusia dalam proses produksi.Tetapi dalam penilaian atau pengukuran barang-barang modal tetap dinyatakan dalam bentuk uang.
Barang modal adalah semua barang yang secara langsung atau tidak langsung akan memberikan kemungkinan untuk memper-besar produksi & produktivitas di dalam masyarakat.

KLASIFIKASI BARANG-BARANG MODAL
Barang-barang modal dapat diklasifikasi dalam jenis-jenis berikut:

Economic Directly Productive Capital
Yaitu barang-barang modal yang
langsung dapat digunakan untuk produksi
Misalnya: bangunan pabrik, mesin, bahan baku

Economic Overhead Capital
Yaitu barang-barang modal yang menjadi dasar bagi perekonomian yang secara tidak langsung dapat menghasilkan atau meningkatkan produksi.
misal: fasilitas transportasi, pelabuhan dll

Social Overhead Capital
Yaitu: barang-barang modal yang menjadi dasar/sarana penting bagi keperluan masyarakat yang secara tidak langsung memberikan manfaat dalam usaha menghasilkan atau meningkatkan produksi.
Misalnya: perumahan, sekolah, rumah sakit dll

Di negara-negara sedang berkembang pada umumnya sangat kekurangan akan modal dan peralatan modal. Masalah pembentukan modal di negara-negara berkembang sifatnya kompleks dan memerlukan perhatian dan pemikiran yang serius.Adapun pembentukan modal ini dapat ditinjau dari 2 sudut yaitu:
1. Penawaran akan modal (Supply of capital)
2. Permintaan akan modal (Demand for Capital).

PENAWARAN MODAL (SUPPLY OF CAPITAL)
Penawaran modal berkaitan erat dengan kekuatan atau kemampuan masyarakat untuk menabung, yang digunakan untuk investasi dan pembentukan modal.
Masalah di negara sedang berkembang adalah kemampuan menabung masyarakat kecil karena rendahnya pendapatan riil. Pendapatan rendah karena rendahnya tingkat produktivitas masyarakat. Produktivitas rendah ini terutama adalah karena kekurangan pemakaian modal dan ini disebabkan karena kemampuan menabung masyarakat kecil.
Jadi disini terlihat sebagai lingkaran sebab akibat yang tidak berujung pankal (disebut vicious circle) dari segi penawaran modal.

PERMINTAAN AKAN MODAL (DEMAND FOR CAPITAL)
Permintaan akan modal berkaitan erat dengan daya tarik bagipengusaha untuk melakukan

invesatasi atau menambah penggunaan peralatan modal dalam proses produksi.
Permasalahan di negara sedang berkembang hasrat para pengusaha dalam permintaan modal untuk diinvestasikan dalam sektor produksi rendah atau kecil karena daya beli (effective demand) masyarakat rendah. Ini berarti pasar bagi hasil produksi kecil atau terbatas. Daya beli yang rendah ini karena pendapatan riil masyarakat rendah, yang disebabkan tingkat produktifitas rendah. Tingkat produktifitas rendah karena kurangnya penggunaan peralatan modal dan kurang daya tarik untuk melakukan investasi.

SUMBER PERMODALAN PEMBANGUNAN
Untuk membiayai penyelenggaraan dan peningkatan kegiatan-kegiatan ekonomi dan pembangunan, perlu dilakukan akumulasi modal yang pada dasarnya melalui tabungan masyaraka. Sebagai sumber terciptanya tabungan dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan jenis.
Penggolongan sumber tabungan atau kapital dapat ditinjau dari segi cara dan dari segi pihak yang menjalankan
Dilihat dari cara menjalankannya ada 2 yaitu:
1. Voluntary saving (Tabungan sukarela)
Tabungan yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak lainnya.
misal: uang tabungan, deposito dll
2. Forced saving (Tabungan wajib atau paksa)
Tabungan yang dilakukan dengan cara paksa atau sebagai suatu kewajiban oleh pihak lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
misal: pemerintah menetapkan Taspen bagi Pegawai Negeri, Pajak

Dari segi pihak yang menjalankan saving ada 3 macam yaitu:
1. Personal saving/Tabungan Perseorangan
Tabungan yang dijalankan oleh orang perseorangan dalam masyarakat yang ,
misal:tabungan perseorangan ke bank, yang disimpan dalam bentuk pembelian atas surat berharga.
2. Business saving/Tabungan perusahaan Berupa bagian keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham,pegawai atau peserta lainnya dalam perusahaan, tetapi ditanamkan kembali dalam perusahaan yang bersangkutan , baik untuk perluasan ataupun untuk cadangan bagi keperluan pengembangan usaha lainnya

3. Public saving/Tabungan sektor pemerintah
Merupakan tabungan yang dijalankan oleh pemerintah atau yang terjadi pada sektor pemerintah yaitu kelebihan pendapatan negara (dalam bentuk berbagai pajak dan penerimaan lainnya) setelah dikurangi pengeluaran rutin pemerintah. Tabungan pemerintah ini bersama dengan penerimaan pembangunan (berupa pinjaman luar negeri pemerintah) digunakan untuk membiayai proyek atau program pembangunan pemerintah.

SYARAT FAKTOR KAPITAL DALAM PROSES PEMBANGUNAN BERKEMBANG BAIK
Berkaitan dengan hubungan faktor kapital dalam proses pembangunan ini Meier dan Baldwin mengemukakan 6 syarat agar perkembangannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan

yaitu:
Indogenous forces (Kekuatan dari dalam untuk berkembang)
Mobilitas faktor produksi
Akumulasi kapital
Kriteria dan arah investasi yang sesuai dengan kebutuhan
Penyerapan kapital
Kondisi lembaga-lembaga yang ada

1. Indogenous forces (Kekuatan dari dalam untuk berkembang)
Masyarakat harusnya mempunyai kehendak yang sungguh-sungguh untuk menaikkan tingkat hidupnya. Kekuatan-kekuatan dari luar dapat mendorong dan memberikan fasilitas pada kehendak untuk berkembang namun fungsinya hanya sebagai pelengkap dan tidak dapat menggantikan
kekuatan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.

2. Mobilitas faktor produksi
ketidak sempurnaan pasar sangat membatasi pergeseran faktor-faktor produksi dari penggunaan kurang produktif ke penggunaan yang lebih produktif
3. Akumulasi kapital
Untuk mengukur banyaknya kapital yg dibutuhkan bagi perkembangan ekonomi harus diperhatikan:
1. perkiraan tingkat pertambahan penduduk
2. target kenaikan pendapatan riil perkapita
3. angka-angka rasio pertumbuhan antara investasi dan output (ICOR)
Jika pendapatan perkapita hendak dinaikkan maka akumulasi kapital harus ditingkatkan, dengan cara:
1. tingkat tabungan dinaikkan denganmembatasi konsumsi
2. pemerintah menjual obligasi negara
3. impor barang dibatasi terutama barang konsumsi
4. memindahkan pengangguran tersembunyi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa
5. mengadakan pinjaman luar negeri

4. Kriteria dan arah investasi
Untuk mengalokasikan kapital secara tepat dan terarah harus ada kriteria arah investasi. Ada 3 hal untuk kriteria tersebut yaitu:
1. Invesatasi harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga memaksimalkan perbandingan antara output dan kapital yang berarti dengan ICOR yang rendah
2. Proyek yang dipilih harus memberikan pengaruh yang memaksimalkan perbandingan penggunaan tenaga kerja terhadap investasi (produktifitas tenaga kerja tinggi)
3. Investasi hendaknya mengurangi kesulitan neraca pembayaran internasional sehubungan dengan ekspor impor dan lalu lintas modal
5. Penyerapan kapital dan stabilitas ekonomi
Kemampuan penyerapan kapital ditentukan oleh dua hal yaitu:
1. Tersedianya faktor-faktor produksi komplementer yang bekerjasama dengan kapital dalam menunjang proses produksi dan pembangunan
2. Syarat-syarat yang diperlukan untuk menghindari inflasi dan untuk mempertahankan posisi neraca pembayaran yang masih dapat dipertanggungjawabkan
Di negara sedang berkembang pada umumnya keterbatasan penyerapan kapital disebabkan oleh kurangnya teknologi, kurangnya tenaga ahli dan tenaga trampil, tingkat mobilitas geografi yg rendah

6. Kondisi lembaga-lembaga yang ada
Pola investasi merupakan pertimbangan politis, kebudayaan, agama, tata nilai dan lain-lain. Jadi lembaga-lembaga non ekonomi untuk kemajuan dan perkembangan sama pentingnya dengan syarat-syarat ekonomi. Perkembangan ekonomi dapat melaju cepat bila diciptakan kebutuhan-kebutuhan baru, motif-motif baru, dan metode produksi baru ditunjang dengan lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat yang kondusif untuk pembangunan. Apabila ada halangan sebaiknya diadakan penyesuaian.

FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA TABUNGAN MASYARAKAT
Secara garis besar ada 4 faktor yang menyebabkan rendahnya tabungan masyarakat, yaitu:
Lingkaran yang tak berujung pangkal dari kapital
Demonstration effect dalam berkonsumsi pada masyarakat
Kebiasaan menabung yang tidak produktif
Kurangnya lembaga keuangan

1. Lingkaran yang tak berujung pangkal dari kapital
Terdapat lingkaran yang tak berujung pangkal:
1. dari segi penawaran modal, yang berhubungan dengan tabungan, pendapatan riil, produktivitas, serta peralatan dan modal
2. dari segi permintaan akan modal, yang berkaitan dengan hasrat investasi,permintaan efektif, pendapatan riil, produktifitas.
. Demonstration effect dalam berkonsumsi pada masyarakat Pada kebanyakan negara berkembang ditemui adanya demonstration effect atau efek 2. demonstratif dalam berkonsumsi, yaitu hasrat serta tingkah laku perseorangan atau kelompok orang dalam masyarakat untuk meniru-niru cara atau sikap hidup dari orang-orang atau golongan yang berpendapatan tinggi (kaya) dan tingkah laku ini banyak terdapat di kalangan orang-orang berada di negara sedang berkembang dengan meniru-niru cara hidup dan tingkah laku konsumtif dari orang-orang kaya di luar negeri.
3. Kebiasaan menabung yang tidak produktif
Yaitu menabung yang tidak produktif yaitu kurang sesuai dengan tujuan pembangunan.

Uang disimpan dalam bantal, dalam bentuk emas atau berlian, sehingga uang tidak berputar atau tidak bisa digunakan untuk membeli barang-barang modal.
4. Kurangnya lembaga keuangan
Di negara-negara berkembang lembaga keuangan seperti bank, asuransi, leasing, pasar modal dan sebagainya relatif masih kurang baik jumlah maupun kualitasnya